Ditulis oleh Administrator
Thursday, 23 February 2006
kelaparan adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam
o Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin
kelaparan adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan
seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan adalah iblis
kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran
o Allah !
kelaparan adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin
o Allah !
kami berlutut
mata kami adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca
o Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam
{josquote}o Allah !
kelaparan adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu
sumber:wwwpuisi-indonesia.org
Senin, 26 Mei 2008
Rabu, 14 Mei 2008
TukangNgarang
Tahun 2008 ini, Taufiq Ismail genap 55 tahun berkiprah dalam panggung kesusastraan dan kebudayaan Indonesia. Melalui sastra dia ambil bagian dalam isu-isu penting negeri ini. Puisi-puisinya menggemakan respons terhadap situasi politik yang genting di tahun 1960-an dan 1990-an. Puisi-puisi Taufiq adalah saksi tentang situasi sosial-politik Indonesia. Namun demikian, Taufiq tak hanya terlibat dalam isu-isu politik tanah air. Ia juga berbicara tentang banyak tema lain, yaitu cinta, alam, kemanusiaan, agama, dan Tuhan.
Tidak itu saja, salah seorang pendiri majalah Horison (1966) ini, juga menulis cerpen, drama, esai serta kolom dengan lanskap tema yang cukup melimpah dan beragam. Taufiq juga menerjemahkan puisi, cerpen, dan buku Islam. Dia terbilang penulis dan editor produktif yang telah menerbitkan 14 judul buku. Dia juga penyair aktif membacakan puisi di berbagai festival sastra dan forum, di 24 kota Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Afrika sejak 1970.
Menandai 55 tahun kiprahnya di panggung kesusastraan dan kebudayaan Indonesia ini, beberapa kegiatan apresiasi dan ilmiah diselenggarakan, antara lain: lomba karya tulis mahasiswa, seminar nasional, penerbitan buku, dan pembacaan puisi.
Lomba Karya Tulis Mahasiswa tentang Taufiq Ismail dalam sastra dan Kebudayaan Indonesia. Lomba yang memperebutkan total hadiah Rp 25 juta telah berakhir pengiriman naskahnya pada 30 Maret lalu.
Buku karya Taufiq Ismail yang diterbitkan adalah Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit , terdiri dari empat jilid; Jilid 1 (Himpunan Puisi 1953-2008), Jilid 2 & 3 (Himpunan Tulisan 1960-2008), dan Jilid 4 (Himpunan Lirik Lagu), serta buku Rerumputan Dedaunan (Antologi Puisi Terjemahan Penyair Amerika). Peluncuran buku-buku tersebut dilaksanakan di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, pada 14 Mei mendatang. Prosesi peluncuran buku ini dirangkai dengan Pidato Kebudayaan oleh Anies Baswedan PhD (Rektor Universitas Paramadina Jakarta) dan Emha Ainun Nadjib.
Seminar Nasional bertema Taufiq Ismail 55 Tahun dalam Sastra Indonesia diselenggarakan di Jakarta dan Padang. Di Jakarta, seminar dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta Pusat, pada 17 Mei. Seminar ini akan dibuka oleh Menteri Pendidikan Nasional, Prof Dr Bambang Sudibyo MBA, sekaligus sebagai keynote speaker. Sebagai pembicara, antara lain: Prof Suminto A Sayuti (Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta), Prof Arief Rachman (Guru Besar Universitas Negeri Jakarta dan Ketua Harian Unesco Indonesia), Prof Budi Darma (Novelis dan Guru Besar Universitas Negeri Surabaya) dan Yudi Latief PhD (pengamat budaya).
Sementara di Padang, Seminar Internasional diselenggarakan di Studio TVRI, Padang, Sumatera Barat pada 28 Mei. Hadir sebagai keynote speaker Dr Fasli Jalal PhD (Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas). Sebagai pembicara antara lain: Dr Rebecca Fanany (Swinburne University Australia), Darman Moenir, Dr Ismet Fanany MA (Deakin University, Melbourne), Drs Yulizal Yunus MA (IAIN Imam Bonjol Padang), Dr Ir Raudha Thaib MP/Upita Agustine (Universitas Andalas, Padang). Seminar ini akan dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, H Gamawan Fauzi SH MH. Seminar ini gratis, bagi dosen dan guru disediakan sertifikat seminar.
Setelah seminar, khusus di Padang, acara dilanjutkan dengan Pembacaan Puisi-puisi Taufiq Ismail, pada 28 Mei. Selain sastrawan di Sumbar, pembacaan puisi karya Taufiq juga akan dilakukan oleh pejabat dan tokoh masyarakat, di antaranya Gubernur Sumbar, Rektor Unand, Rektor UNP dan Rektor IAIN. Malam pembacaan puisi ini dimeriahkan oleh pentas Grup Pentas Sakral dan Grup Awra Voice.
Informasi selanjutnya hubungi Panitia 55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia/Majalah Sastra Horison, Jl. Galur Sari II No. 54 Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur 13120 telp. (021) 859.030.45 faks. (021) 858.3437. (*)
= = =
nb: ini rilis dari panitia yang diberikan oleh sastrawan bapak A Rahim Qahhar kepada saya.
foto Taufiq Ismail dari file A Rahim Qahhar
Jumat, 02 Mei 2008
KONGRES
Pada tanggal 25 April 2008 Pusat Bahasa mengadakan rapim dan mengeluarkan informasi awal tentang Kongres IX Bahasa Indonesia. Pada intinya diharapkan masyarakat segera mengirimkan abstrak jika berminat menjadi pemakalah dalam kongres tersebut. Abstrak dapat dikirim hingga tanggal 20 Mei 2008. Adapun informasi awal tersebut sebagai berikut.
EDARAN UMUM
KONGRES IX BAHASA INDONESIA
Jakarta, 28 Oktober—1 November 2008
Apakah yang telah dilakukan dalam perjalanan waktu seabad kebangkitan bangsa ini? Lahirnya organisasi perjuangan kemerdekaan, Boedi Oetomo, tahun 1908 mampu menumbuhkan kesadaran berorganisasi dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dua puluh tahun kemudian lahirlah pernyataan sikap politik pemuda Indonesia berupa pengakuan terhadap satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, Kongres Bahasa Indonesia I diselenggarakan di Surakarta tahun 1938 yang salah satu rekomendasinya adalah perlunya penciptaan istilah dalam bahasa Indonesia. Tujuh tahun kemudian, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan dan sehari berikutnya ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Kongres Bahasa Indonesia II diselenggarakan pada tahun 1954 di Medan, selanjutnya Kongres Bahasa Indonesia III—VIII diselenggarakan setiap lima tahun.
Tahun 2008 Pusat Bahasa akan menyelenggarakan Kongres IX Bahasa Indonesia bertepatan dengan peringatan 60 tahun Pusat Bahasa, 80 tahun Sumpah Pemuda, 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan Tahun Bahasa. Dalam kongres itu akan dibahas persoalan utama berkenaan dengan kedudukan, fungsi, dan ranah penggunaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing, serta perkembangan sastra Indonesia; pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, termasuk bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA); tes bahasa; pengembangan bahasa Indonesia; dan Undang-Undang Kebahasaan.
Kongres IX Bahasa Indonesia akan diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 28 Oktober—1 November 2008. Peminat dapat mengirimkan abstrak makalah (sekitar 250 kata) selambat-lambatnya diterima oleh panitia pada tanggal 20 Mei 2008 untuk diseleksi. Abstrak yang terpilih untuk disajikan akan diumumkan akhir bulan Mei 2008, dan makalah lengkap dikirimkan kepada panitia selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli 2008.
Kongres IX Bahasa Indonesia akan disemarakkan dengan peluncuran (1) peta bahasa-bahasa daerah di Indonesia, (2) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (3) Tesaurus Bahasa Indonesia, (4) Ensiklopedia Sastra di Indonesia, (5) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi IV, (6) Tata Bahasa Indonesia untuk Guru. Di samping itu, akan digelar pentas sastra/seni dan pameran kebahasaan dan kesastraan.
Alamat:
Panitia Kongres IX Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun, Jakarta 13220
Telepon (021) 4894564, 4750406, 4706288
Faksimile (021) 4750407; 4750405
Pos-el (e-mail): pb@diknas.go.id
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
EDARAN UMUM
KONGRES IX BAHASA INDONESIA
Jakarta, 28 Oktober—1 November 2008
Apakah yang telah dilakukan dalam perjalanan waktu seabad kebangkitan bangsa ini? Lahirnya organisasi perjuangan kemerdekaan, Boedi Oetomo, tahun 1908 mampu menumbuhkan kesadaran berorganisasi dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dua puluh tahun kemudian lahirlah pernyataan sikap politik pemuda Indonesia berupa pengakuan terhadap satu tanah air Indonesia, satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sepuluh tahun kemudian, Kongres Bahasa Indonesia I diselenggarakan di Surakarta tahun 1938 yang salah satu rekomendasinya adalah perlunya penciptaan istilah dalam bahasa Indonesia. Tujuh tahun kemudian, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan dan sehari berikutnya ditetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Kongres Bahasa Indonesia II diselenggarakan pada tahun 1954 di Medan, selanjutnya Kongres Bahasa Indonesia III—VIII diselenggarakan setiap lima tahun.
Tahun 2008 Pusat Bahasa akan menyelenggarakan Kongres IX Bahasa Indonesia bertepatan dengan peringatan 60 tahun Pusat Bahasa, 80 tahun Sumpah Pemuda, 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan Tahun Bahasa. Dalam kongres itu akan dibahas persoalan utama berkenaan dengan kedudukan, fungsi, dan ranah penggunaan bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing, serta perkembangan sastra Indonesia; pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, termasuk bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA); tes bahasa; pengembangan bahasa Indonesia; dan Undang-Undang Kebahasaan.
Kongres IX Bahasa Indonesia akan diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 28 Oktober—1 November 2008. Peminat dapat mengirimkan abstrak makalah (sekitar 250 kata) selambat-lambatnya diterima oleh panitia pada tanggal 20 Mei 2008 untuk diseleksi. Abstrak yang terpilih untuk disajikan akan diumumkan akhir bulan Mei 2008, dan makalah lengkap dikirimkan kepada panitia selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli 2008.
Kongres IX Bahasa Indonesia akan disemarakkan dengan peluncuran (1) peta bahasa-bahasa daerah di Indonesia, (2) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV, (3) Tesaurus Bahasa Indonesia, (4) Ensiklopedia Sastra di Indonesia, (5) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi IV, (6) Tata Bahasa Indonesia untuk Guru. Di samping itu, akan digelar pentas sastra/seni dan pameran kebahasaan dan kesastraan.
Alamat:
Panitia Kongres IX Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional
Jalan Daksinapati Barat IV
Rawamangun, Jakarta 13220
Telepon (021) 4894564, 4750406, 4706288
Faksimile (021) 4750407; 4750405
Pos-el (e-mail): pb@diknas.go.id
PUSAT BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
Langganan:
Postingan (Atom)